Jumat, 18 Mei 2018

DESA INSPIRATOR

DESA INSPIRATOR

Berawal dari permasalahan sungai di Desa Sridamai Kec.Keluang Musi Banyuasin, serta didasari oleh sejarah terbentuknya Desa Sridamai. Dimana pada zaman dahulu didaerah sumatera selatan hampir seluruh daerahnya terbentuk karena jalur sungai. Seperti yang kita ketahui dahulu semua aktivitas dilakukan menggunakan jalur sungai, artinya masih menggunakan ketek ataupun perahu untuk berpergian atau segala macam kegiatan lainnya. Menurut dari salah satu sumber Desa Sridamai ini pun sempat tiga kali pindah lokasi penemuannya, berawal dari sungai keran lalu pindah ke arah hulu dimana terdapat lima kuburan disana dan akhirnya sekarang terletak di Kecamatan Keluang Musi Banyuasin.

Karang  Taruna Desa Sridamai menganggap bahwa sungai adalah suatu aset yang sangat penting, karena berawal dari sungai lah Desa Sridamai terbentuk sampai sekarang. Namun setelah beberapa tahun lalu, perahu dan ketek tidak ada lagi di Sridamai dan mulai ditinggalkan karena dibangunnya jalan darat dan jembatan, sungai pun mulai tidak diurus dan diperhatikan lagi oleh masyarakat sekitar. Akhirnya berdampak mulai dari penyempitan sungai bahkan sampai buntunya jalur sungai itu sendiri. Sedangkan sungai di Sridamai itu adalah sumber air bersih ( PDAM ) yang menghidupi lima desa di kec.Keluang ini diantaranya , Desa Karya Maju ( A1 ), Desa Mulyo Asih ( A5 ), Desa Tegal Mulyo ( A4 ), Desa Tenggaro dan Desa Sridamai itu sendiri. Hal itu menunjukan bahwa sangat banyak sekali masyarakat yang membutuhkan air tersebut dan bergantung hidup pada sungai tersebut.

Jadi dari beberapa masalah dan kebutuhan diataslah yang menjadi latar belakang para pemuda Karang  Taruna Sridamai mulai berfikir kedepan, langkah apa yang harus diambil dan dilakukan agar sungai itu berfungsi lagi, dikenal lagi, dan tentunya agar terus bisa menghidupi atau mengaliri kelima desa tadi. Ketua Karang Taruna Desa Sridamai Imran Majid, S.Kep meyatakan bahwa “Karang taruna Desa Sridamai program prioritasnya Lingkungan Hidup dan Pariwisata”,pada bulan agustus 2017 Karang Taruna Desa Sridamai membuat suatu kegiatan untuk mengangkat isu sungai tersebut dengan melakukan upacara memperingati hari kemerdekaan indonesia dibantaran sungai tersebut. Namun kegiatan itu mendapat berbagai macam opini dari masyarakat bahwa kenapa harus upacara disungai ? . namun dengan tujuan yang baik dan niat serta semangat, para pemuda Karang  Taruna Desa Sridamai tetap menjalankan kegiatan tersebut.

Tujuan dilakukan kegiatan tersebut tidak lain agar semua mata memandang, agar semua telinga mendengar, bahwa sungai ini penting, sungai ini adalah aset yang harus dijaga dan dilestarikan bersama–sama. Dan akhirnya kegiatan itupun sukses dilakukan tanpa kendala berarti, berbagai media yang meliput kegiatan tersebut dengan harapan bisa membantu mengangkat isu sungai tersebut bahwa sungai ini harus dijaga dan dilestarikan bersama serta agar semua masyarakat mengerti pentingnya sebuah sungai dan air di Desa Sridamai itu.

Desa Sridamai juga kedatangan seorang artis ibukota sekaligus model cantik bernama “ DEVINA KIRANA AYU “, beliau datang untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan para Karang  Taruna Desa Sridamai sekaligus mendukung penuh program–program Karang Taruna Desa Sridamai untuk menjaga sungai tersebut. Karena melihat keadaan sungai yang tak terawat bahkan buntunya sungai tersebut, Devina juga mengatakan kepada Karang  Taruna Desa Sridamai “ Mengapa sungai ini tidak dimanfaatkan untuk wahana wisata masyarakat saja”. Dari situlah juga Karang  Taruna Desa Sridamai mendapatkan semangat lebih untuk melanjutkan program–program kedepannya.


Setelah berbagai macam kegiatan diatas, akhirnya masyarakat Sridamai mulai sadar bahwa sungai itu penting, sungai itu harus dijaga dan dirawat bersama – sama. Bahkan ada salah satu warga yang menawarkan diri kepada Karang  Taruna Desa Sridamai “ apa yang bisa kami bantu untuk Karang Taruna ?”, dan kebetulan saat itu Karang Taruna sudah mempunyai konsep dan mendapat masukan dari Devina waktu lalu bahwa “Bagaimana kalau kita buat Love di bantaran sungai itu “. Masyarakat pun menyanggupi konsep tersebut, akhirnya konsep itupun berjalan dan terbentuklah simbol love di bantaran sungai Sridamai, dan itu juga merupakan tanda bahwa Karang Taruna dan masyarakat Sridamai siap bergerak untuk kedepannya dengan tujuan menjaga sungai serta merawatnya.

Memasuki bulan Oktober tahun 2017 bertepatan Hari Pengurangan Bencana Alam Internasional, wahana dan simbol love resmi dijadikan tempat wisata bagi masyarakat di beri nama “Pesona Sridamai”, pada hari itu pula Karang  Taruna Desa Sridamai mencetuskan sebuah program sungai, yaitu “ Stop illegal fishing”. Bukan tanpa alasan mereka membuat program tersebut, karena tidak sedikit masyarakat yang selama ini telah melakukan illegal fishing seperti, meracun ikan, setrum ikan, dan masih banyak lagi kegiatan yang merusak sungai dan ekosistem ikan. Program menghasilkan sebuah Nota Kesepakatan Tentang Pengelolaan Sungai di Kecamatan Keluang ditandatangani oleh Camat Keluang, Koramil, Kapolsek, Ketua APDESI Kecamatan Keluang dan Karang  Taruna Desa Sridamai. Itu artinya program itu resmi bagi sungai Sridamai dan seluruh sungai yang ada di Kec.Keluang.

Didalam Nota Kesepakatan itu menjadi  payung hukung bagi siapa saja yang melanggar atau melakukan illegal fishing, mulai dari sanksi teguran bahkan sanksi pidana telah tercantum didalam Nota Kesepakatan tersebut. Tidak Cuma itu saja, Karang  Taruna Desa Sridamai juga menebar 3000 bibit ikan patin disungai tersebut guna memperbaiki ekosistem ikan yang telah rusak dan hampir punah. Bibit ikan patin tersebut adalah bantuan dari Dinas Perikanan, penebaran ikan tersebut dihadiri oleh Karang Taruna Kabupaten Musi Banyuasin, Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin, TNI, POLRI, Camat, Kades Se-Kecamatan Keluang, tokoh masyarakat dan  Karang Taruna Kecamatan lainnya yang sempat hadir pada acara tersebut.

Setelah terbentuknya simbol love disungai itu, ternyata disambut dan direspon positif oleh masyarakat sridamai atau pun masyarakat diluar sridamai. Hal itu terbukti dengan banyaknya pengunjung dari berbagai daerah, mulai dari orang tua, anak muda, sampai anak–anak silih berganti berdatangan untuk menikmati dan mencoba wahana pertama yang ada di sridamai itu.

Keadaan itu membuat Karang  Taruna Desa Sridamai dan masyarakat sridamai berfikir kedepan bahwa wahana itu harus ditambah lagi untuk menarik perhatian masyarakat datang dan mengerti bahwa sungai itu penting harus dijaga dan dirawat. Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi dan menikmati wahana tersebut bisa langsung datang, lokasinya melalui jalur Desa Tegal Mulyo ( A4 ) Kec.Keluang Musi Banyuasin.

Dengan berjalannya waktu dan dengan proses pembuatan wahana baru disekitar sungai sridamai, akhirnya terbentuklah beberapa destinasi baru untuk pengunjung mengambil gambar ( berfoto/selfi ) bersama teman, saudara, ataupun pasangan masing – masing. Wahana tersebut bahkan sudah pernah dijadikan sebagai tempat foto pre-wedding pengantin beberapa waktu lalu. Beberapa wahana yang ada disana antara lain, rumah pohon setinggi 5 -7 meter, pondok panggung diatas sungai dan masih banyak lainnya yang bisa kita nikmati untuk bersenang – senang.


Dengan bertambahnya wahana tersebut maka setiap pengunjung ditarik distribusi ( tiket/karcis ) masuk sebesar 5000 rupiah per orang, distribusi tersebut bertujuan untuk pemasukan wahana yang digunakan memperindah bahkan menambah lagi fasilitas–fasilitas ataupun wahana lainnya lagi. Di dalam wahana juga terdapat simbol–simbol dan tulisan pesan- pesan moral seperti membuang sampah pada tempatnya dan lainnya. Jadi setelah masuk kewahana tersebut bukan hanya senang yang kita dapat melainkan pesan – pesan penting untuk lingkungan yang perlu kita lakukan agar sungai atau lingkungan disekitar kita bersih dan terawat baik atau lebih tepatnya media edukasi tentang sungai dan lingkungan.

Selain itu Karang  Taruna Desa Sridamai juga berharap bahwa wahana tersebut menjadi salah satu keunggulan Kec.Keluang yang nantinya akan menjadi kebanggaan masyarakat sridamai maupun masyarakat yang ada di Kec.Keluang bahwa Kec.Keluang kini mempunyai wisata yang cukup menarik dan inspiratif dan tidak kalah bagusnya dengan wisata lainnya diluar sana. Wahana itu juga diharapkan bisa menjadi contoh sekaligus inspirasi bagi daerah–daerah lainnya untuk menemukan potensi dan memanfaatkan SDA agar tidak rusak atau hilang dimakan waktu dengan berbagai cara, salah satunya menjadikannya wahana wisata masyarakat seperti di Desa Sridamai ini.

Ada satu harapan penting dibuatnya wahana tersebut yang dikemukakan oleh salah satu pengurus Karang  Taruna Desa Sridamai yaitu, “Karang Taruna harus bisa menjadi polopor dan lokomotif  penggerak desa, Karang Taruna harus mampu menciptakan hal baru dan tidak hanya aktif didunia olahraga saja” . Hal itu sudah dibuktikan oleh Karang  Taruna Desa Sridamai dengan adanya wahana tersebut, hal ini juga harus menjadi contoh bagi Karang Taruna lainnya untuk membuat desanya menjadi lebih baik dan berprestasi.

Berkat kerja sama dan kerja keras Karang  Taruna Desa Sridamai menjadi pelopor pertama di Musi Banyuasin sebagi pemuda yang bisa mengangkat masalah desa menjadi kebanggaan desa, hal ini diakui oleh Wakil Buapti Musi Banyuasin Beni Hernedi. Hal itu menunjukan bahwa Karang Taruna dan para pemuda adalah ujung tombak penerus desa bahkan bangsa indonesia ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengharumkan nama desa bahkan nama bangsa kita ini. Jangan terlalu lama terpaku oleh sunyi, jangan selalu mengutuk kegelapan mulailah menyalakan lilin, lakukanlah segala hal yang berbau positif dari hal yang terkecil sampai hal yang besar dan tentunya bermanfaat, meskipun awalnya pahit namun yakin dan percayalah bahwa dengan kebersamaan dan niat yang baik, usaha tidak ada yang sia–sia.

Kembali ke Desa Sridamai, ketua Karang Taruna Desa Sridamai mengatakan bahwa sebelum adanya wahana tersebut, dahulu masyarakat tidak begitu kenal dan tahu nama  Desa Sridamai ini, mereka taunya Suka damai. Padahal Suka damai itu sudah beda desa dan daerah, dari situlah juga beliau mulai berfikir bagaimana membuat desanya dikenal orang dan diketahui keberadaannya. Wahana itu adalah bukti bahwa di Kec.Keluang ada Desa Sridamai, dan Alhamdulillah sekarang Desa Sridamai mulai dikenal banyak masyarakat dan menjadi satu–satunya desa yang mempunyai wahana wisata di Kec.Keluang.

Semua yang dilakukan pemuda Karang  Taruna Desa Sridamai diatas tidaklah mudah, ada beberapa masalah yang menghampiri selama pembuatan wahana tersebut. Diantaranya kurangnya tingkat kesadaran masyarakat sridamai akan pentingnya sungai tersebut, lalu kurangnya pendanaan yang membuat Karang  Taruna Desa Sridamai harus berjuang mencari bantuan. Namun semua itu kini telah terbayar dengan terbentuknya wahana tersebut dan dikenalnya Desa Sridamai. Ada sebuah pesan yang disampaikan oleh salah satu pengurus Karang  Taruna Desa Sridamai yaitu, “meskipun tinggal didesa namun harus melalui proses yang benar”.
Usaha dan Upaya yang sudah dilakukan Karang Taruna Desa Sridamai mengangkat isu sungai dan lingkungan dan pariwisata. Karang Taruna Desa Sridamai terpilih menjadi Karang Taruna Terbaik Se-Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2018 dan mewakili Karang Taruna Kabupaten Musi Banyuasin untuk lomba dalam acara Dinas Sosial dan terpilih menjadi Karang Taruna yang terbaik Se-Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 dan mewakili Provinsi Sumatera Selatan untuk tampil di Nasional tahun 2018.

Dari kisah dan ulasan Desa Sridamai diatas bisa disimpulkan bahwa tinggal didesa bukan berarti tidak bisa berbuat lebih, dan harus melalui proses berorganisasi yang benar. Karena tanpa kerjasama dan proses yang benar, Karang  Taruna Desa Sridamai tidak akan mampu sejauh ini.

Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi desa–desa lainnya untuk bergerak membangun desa. Jika anda penasaran ingin menyaksikan dan menikmati indahnya wahana di Desa Sridamai itu, langsung saja datang kelokasi yang sudah tertera diatas tadi, atau bisa langsung  menghubungi Karang  Taruna Desa Sridamai.

Terimaksih sebesar – besarnya penulis ucapkan kepada beberapa sumber diantaranya, Ketua Karang  Taruna Desa Sridamai, pengurus Karang  Taruna Desa Sridamai, anggota Karang  Taruna Desa Sridamai dan beberapa tokoh masyarakat sridamai. Semoga ini adalah awal yang baik untuk Desa Sridamai kedepannya.


Akhir kata penulis ucapkan sekali lagi terimakasih banyak bagi pembaca setia dan sumber – sumber diatas, komentar kritik dan saran sangat saya terima untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Silahkan coret – coret dikolom komentar dibawah ….

Berikut dokumentasi - dokumentasi kegiatan di wahana desa sridamai :