DESA INSPIRATOR
Berawal dari permasalahan sungai di Desa Sridamai Kec.Keluang Musi
Banyuasin, serta didasari oleh sejarah terbentuknya Desa Sridamai. Dimana pada
zaman dahulu didaerah sumatera selatan hampir seluruh daerahnya terbentuk
karena jalur sungai. Seperti yang kita ketahui dahulu semua aktivitas dilakukan
menggunakan jalur sungai, artinya masih menggunakan ketek ataupun perahu untuk
berpergian atau segala macam kegiatan lainnya. Menurut dari salah satu sumber Desa
Sridamai ini pun sempat tiga kali pindah lokasi penemuannya, berawal dari
sungai keran lalu pindah ke arah hulu dimana terdapat lima kuburan disana dan
akhirnya sekarang terletak di Kecamatan Keluang Musi Banyuasin.
Karang Taruna Desa Sridamai
menganggap bahwa sungai adalah suatu aset yang sangat penting, karena berawal
dari sungai lah Desa Sridamai terbentuk sampai sekarang. Namun setelah beberapa
tahun lalu, perahu dan ketek tidak ada lagi di Sridamai dan mulai ditinggalkan
karena dibangunnya jalan darat dan jembatan, sungai pun mulai tidak diurus dan
diperhatikan lagi oleh masyarakat sekitar. Akhirnya berdampak mulai dari
penyempitan sungai bahkan sampai buntunya jalur sungai itu sendiri. Sedangkan
sungai di Sridamai itu adalah sumber air bersih ( PDAM ) yang menghidupi lima
desa di kec.Keluang ini diantaranya , Desa Karya Maju ( A1 ), Desa Mulyo Asih (
A5 ), Desa Tegal Mulyo ( A4 ), Desa Tenggaro dan Desa Sridamai itu sendiri. Hal
itu menunjukan bahwa sangat banyak sekali masyarakat yang membutuhkan air
tersebut dan bergantung hidup pada sungai tersebut.
Jadi dari beberapa masalah dan kebutuhan diataslah yang menjadi latar
belakang para pemuda Karang Taruna
Sridamai mulai berfikir kedepan, langkah apa yang harus diambil dan dilakukan
agar sungai itu berfungsi lagi, dikenal lagi, dan tentunya agar terus bisa
menghidupi atau mengaliri kelima desa tadi. Ketua Karang Taruna Desa Sridamai
Imran Majid, S.Kep meyatakan bahwa “Karang
taruna Desa Sridamai program prioritasnya Lingkungan Hidup dan Pariwisata”,pada
bulan agustus 2017 Karang Taruna Desa Sridamai membuat suatu kegiatan untuk
mengangkat isu sungai tersebut dengan melakukan upacara memperingati hari
kemerdekaan indonesia dibantaran sungai tersebut. Namun kegiatan itu mendapat
berbagai macam opini dari masyarakat bahwa kenapa harus upacara disungai ? .
namun dengan tujuan yang baik dan niat serta semangat, para pemuda Karang Taruna Desa Sridamai tetap menjalankan
kegiatan tersebut.
Tujuan dilakukan kegiatan tersebut tidak lain agar semua mata memandang,
agar semua telinga mendengar, bahwa sungai ini penting, sungai ini adalah aset
yang harus dijaga dan dilestarikan bersama–sama. Dan akhirnya kegiatan itupun
sukses dilakukan tanpa kendala berarti, berbagai media yang meliput kegiatan
tersebut dengan harapan bisa membantu mengangkat isu sungai tersebut bahwa
sungai ini harus dijaga dan dilestarikan bersama serta agar semua masyarakat
mengerti pentingnya sebuah sungai dan air di Desa Sridamai itu.
Desa Sridamai juga kedatangan seorang artis ibukota sekaligus model
cantik bernama “ DEVINA KIRANA AYU “, beliau datang untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan para Karang Taruna Desa
Sridamai sekaligus mendukung penuh program–program Karang Taruna Desa Sridamai
untuk menjaga sungai tersebut. Karena melihat keadaan sungai yang tak terawat
bahkan buntunya sungai tersebut, Devina juga mengatakan kepada Karang Taruna Desa Sridamai “ Mengapa sungai ini tidak dimanfaatkan untuk wahana wisata masyarakat
saja”. Dari situlah juga Karang
Taruna Desa Sridamai mendapatkan semangat lebih untuk melanjutkan
program–program kedepannya.
Setelah berbagai macam kegiatan diatas, akhirnya masyarakat Sridamai
mulai sadar bahwa sungai itu penting, sungai itu harus dijaga dan dirawat
bersama – sama. Bahkan ada salah satu warga yang menawarkan diri kepada Karang Taruna Desa Sridamai “ apa yang bisa kami bantu untuk Karang Taruna ?”, dan kebetulan
saat itu Karang Taruna sudah mempunyai konsep dan mendapat masukan dari Devina
waktu lalu bahwa “Bagaimana kalau kita
buat Love di bantaran sungai itu “. Masyarakat pun menyanggupi konsep
tersebut, akhirnya konsep itupun berjalan dan terbentuklah simbol love di bantaran
sungai Sridamai, dan itu juga merupakan tanda bahwa Karang Taruna dan
masyarakat Sridamai siap bergerak untuk kedepannya dengan tujuan menjaga sungai
serta merawatnya.
Memasuki bulan Oktober tahun 2017 bertepatan Hari Pengurangan Bencana Alam
Internasional, wahana dan simbol love resmi dijadikan tempat wisata bagi
masyarakat di beri nama “Pesona Sridamai”, pada hari itu pula Karang Taruna Desa Sridamai mencetuskan sebuah
program sungai, yaitu “ Stop illegal fishing”. Bukan tanpa
alasan mereka membuat program tersebut, karena tidak sedikit masyarakat yang
selama ini telah melakukan illegal
fishing seperti, meracun ikan, setrum ikan, dan masih banyak lagi kegiatan
yang merusak sungai dan ekosistem ikan. Program menghasilkan sebuah Nota Kesepakatan
Tentang Pengelolaan Sungai di Kecamatan Keluang ditandatangani oleh Camat
Keluang, Koramil, Kapolsek, Ketua APDESI Kecamatan Keluang dan Karang Taruna Desa Sridamai. Itu artinya program itu
resmi bagi sungai Sridamai dan seluruh sungai yang ada di Kec.Keluang.
Didalam Nota Kesepakatan itu menjadi payung hukung bagi siapa saja yang melanggar
atau melakukan illegal fishing, mulai
dari sanksi teguran bahkan sanksi pidana telah tercantum didalam Nota Kesepakatan
tersebut. Tidak Cuma itu saja, Karang
Taruna Desa Sridamai juga menebar 3000 bibit ikan patin disungai
tersebut guna memperbaiki ekosistem ikan yang telah rusak dan hampir punah.
Bibit ikan patin tersebut adalah bantuan dari Dinas Perikanan, penebaran ikan
tersebut dihadiri oleh Karang Taruna Kabupaten Musi Banyuasin, Dinas Sosial
Kabupaten Musi Banyuasin, TNI, POLRI, Camat, Kades Se-Kecamatan Keluang, tokoh
masyarakat dan Karang Taruna Kecamatan
lainnya yang sempat hadir pada acara tersebut.
Setelah terbentuknya simbol love disungai itu, ternyata disambut dan
direspon positif oleh masyarakat sridamai atau pun masyarakat diluar sridamai.
Hal itu terbukti dengan banyaknya pengunjung dari berbagai daerah, mulai dari
orang tua, anak muda, sampai anak–anak silih berganti berdatangan untuk
menikmati dan mencoba wahana pertama yang ada di sridamai itu.
Keadaan itu membuat Karang Taruna
Desa Sridamai dan masyarakat sridamai berfikir kedepan bahwa wahana itu harus
ditambah lagi untuk menarik perhatian masyarakat datang dan mengerti bahwa
sungai itu penting harus dijaga dan dirawat. Bagi masyarakat yang ingin
mengunjungi dan menikmati wahana tersebut bisa langsung datang, lokasinya melalui
jalur Desa Tegal Mulyo ( A4 ) Kec.Keluang Musi Banyuasin.
Dengan berjalannya waktu dan dengan proses pembuatan wahana baru
disekitar sungai sridamai, akhirnya terbentuklah beberapa destinasi baru untuk
pengunjung mengambil gambar ( berfoto/selfi ) bersama teman, saudara, ataupun
pasangan masing – masing. Wahana tersebut bahkan sudah pernah dijadikan sebagai
tempat foto pre-wedding pengantin
beberapa waktu lalu. Beberapa wahana yang ada disana antara lain, rumah pohon
setinggi 5 -7 meter, pondok panggung diatas sungai dan masih banyak lainnya
yang bisa kita nikmati untuk bersenang – senang.
Dengan bertambahnya wahana tersebut maka setiap pengunjung ditarik
distribusi ( tiket/karcis ) masuk sebesar 5000 rupiah per orang, distribusi
tersebut bertujuan untuk pemasukan wahana yang digunakan memperindah bahkan
menambah lagi fasilitas–fasilitas ataupun wahana lainnya lagi. Di dalam wahana
juga terdapat simbol–simbol dan tulisan pesan- pesan moral seperti membuang
sampah pada tempatnya dan lainnya. Jadi setelah masuk kewahana tersebut bukan
hanya senang yang kita dapat melainkan pesan – pesan penting untuk lingkungan
yang perlu kita lakukan agar sungai atau lingkungan disekitar kita bersih dan
terawat baik atau lebih tepatnya media edukasi tentang sungai dan lingkungan.
Selain itu Karang Taruna Desa
Sridamai juga berharap bahwa wahana tersebut menjadi salah satu keunggulan
Kec.Keluang yang nantinya akan menjadi kebanggaan masyarakat sridamai maupun
masyarakat yang ada di Kec.Keluang bahwa Kec.Keluang kini mempunyai wisata yang
cukup menarik dan inspiratif dan tidak kalah bagusnya dengan wisata lainnya
diluar sana. Wahana itu juga diharapkan bisa menjadi contoh sekaligus inspirasi
bagi daerah–daerah lainnya untuk menemukan potensi dan memanfaatkan SDA agar
tidak rusak atau hilang dimakan waktu dengan berbagai cara, salah satunya
menjadikannya wahana wisata masyarakat seperti di Desa Sridamai ini.
Ada satu harapan penting dibuatnya wahana tersebut yang dikemukakan oleh
salah satu pengurus Karang Taruna Desa
Sridamai yaitu, “Karang Taruna harus bisa
menjadi polopor dan lokomotif penggerak
desa, Karang Taruna harus mampu menciptakan hal baru dan tidak hanya aktif
didunia olahraga saja” . Hal itu sudah dibuktikan oleh Karang Taruna Desa Sridamai dengan adanya wahana
tersebut, hal ini juga harus menjadi contoh bagi Karang Taruna lainnya untuk
membuat desanya menjadi lebih baik dan berprestasi.
Berkat kerja sama dan kerja keras Karang
Taruna Desa Sridamai menjadi pelopor pertama di Musi Banyuasin sebagi
pemuda yang bisa mengangkat masalah desa menjadi kebanggaan desa, hal ini diakui
oleh Wakil Buapti Musi Banyuasin Beni Hernedi. Hal itu menunjukan bahwa Karang
Taruna dan para pemuda adalah ujung tombak penerus desa bahkan bangsa indonesia
ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengharumkan nama desa bahkan nama
bangsa kita ini. Jangan terlalu lama terpaku oleh sunyi, jangan selalu mengutuk
kegelapan mulailah menyalakan lilin, lakukanlah segala hal yang berbau positif
dari hal yang terkecil sampai hal yang besar dan tentunya bermanfaat, meskipun
awalnya pahit namun yakin dan percayalah bahwa dengan kebersamaan dan niat yang
baik, usaha tidak ada yang sia–sia.
Kembali ke Desa Sridamai, ketua Karang Taruna Desa Sridamai mengatakan
bahwa sebelum adanya wahana tersebut, dahulu masyarakat tidak begitu kenal dan
tahu nama Desa Sridamai ini, mereka
taunya Suka damai. Padahal Suka damai itu sudah beda desa dan daerah, dari
situlah juga beliau mulai berfikir bagaimana membuat desanya dikenal orang dan
diketahui keberadaannya. Wahana itu adalah bukti bahwa di Kec.Keluang ada Desa
Sridamai, dan Alhamdulillah sekarang Desa Sridamai mulai dikenal banyak
masyarakat dan menjadi satu–satunya desa yang mempunyai wahana wisata di
Kec.Keluang.
Semua yang dilakukan pemuda Karang
Taruna Desa Sridamai diatas tidaklah mudah, ada beberapa masalah yang
menghampiri selama pembuatan wahana tersebut. Diantaranya kurangnya tingkat
kesadaran masyarakat sridamai akan pentingnya sungai tersebut, lalu kurangnya
pendanaan yang membuat Karang Taruna
Desa Sridamai harus berjuang mencari bantuan. Namun semua itu kini telah
terbayar dengan terbentuknya wahana tersebut dan dikenalnya Desa Sridamai. Ada
sebuah pesan yang disampaikan oleh salah satu pengurus Karang Taruna Desa Sridamai yaitu, “meskipun tinggal didesa namun harus melalui
proses yang benar”.
Usaha dan Upaya yang sudah dilakukan Karang Taruna Desa Sridamai
mengangkat isu sungai dan lingkungan dan pariwisata. Karang Taruna Desa Sridamai
terpilih menjadi Karang Taruna Terbaik Se-Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2018
dan mewakili Karang Taruna Kabupaten Musi Banyuasin untuk lomba dalam acara Dinas
Sosial dan terpilih menjadi Karang Taruna yang terbaik Se-Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2018 dan mewakili Provinsi Sumatera Selatan untuk tampil di
Nasional tahun 2018.
Dari kisah dan ulasan Desa Sridamai diatas bisa disimpulkan bahwa
tinggal didesa bukan berarti tidak bisa berbuat lebih, dan harus melalui proses
berorganisasi yang benar. Karena tanpa kerjasama dan proses yang benar, Karang Taruna Desa Sridamai tidak akan mampu sejauh
ini.
Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi desa–desa lainnya untuk bergerak
membangun desa. Jika anda penasaran ingin menyaksikan dan menikmati indahnya
wahana di Desa Sridamai itu, langsung saja datang kelokasi yang sudah tertera
diatas tadi, atau bisa langsung
menghubungi Karang Taruna Desa
Sridamai.
Terimaksih sebesar – besarnya penulis ucapkan kepada beberapa sumber
diantaranya, Ketua Karang Taruna Desa
Sridamai, pengurus Karang Taruna Desa
Sridamai, anggota Karang Taruna Desa
Sridamai dan beberapa tokoh masyarakat sridamai. Semoga ini adalah awal yang
baik untuk Desa Sridamai kedepannya.
Akhir kata penulis ucapkan sekali lagi terimakasih banyak bagi pembaca
setia dan sumber – sumber diatas, komentar kritik dan saran sangat saya terima
untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Silahkan coret – coret dikolom
komentar dibawah ….
Berikut dokumentasi - dokumentasi kegiatan di wahana desa sridamai :