Jumat, 13 April 2018

SAYANG

baiklah para pembaca setia, kali ini saya post cerita lanjutan dari kisah SAYANG yang kemaren sudah saya post episode pertamanya,mungkin banyak yang penasaran akan kelanjutan ceritanya .

silahkan dibaca dibawah ini adalah episode kedua dari episode pertama kemaren, semoga menyenangkan..


EPISODE KEDUA

Pagi itu yugo bangun duluan dan berencana untuk menjaili hermanto yang masih tidur pulas. “tenggggg tengggggg tenggggg(yugo mengageti hermanto dengan memukul panci)”, “hoy, maling, maling, malinggggg (hermanto kaget menduga ada maling dikosannya)”. “hahahahahaaha (yugo tertawa seru melihat sahabatnya bertingkah aneh)”, “ohhh jadi elo go ngerjain gue .?” hermanto tersadar dari kagetnya, plokkk plokkk plokkk (bantal dan guling dilemparnya ke yugo karena kesal.

Pagi itupun dibuka dengan canda tawa mereka dan dilanjutkan mandi bersiap untuk berangkat kuliah bersama, “go ayo cepet, dandan lama amat kayak cewe loe”, “sabar coy”jawab yugo. Lalu mereka pun berangkat kuliah naik angkot. Sesampainya dikampus mereka duduk bersama di aula kampus, “cieee cieee” seru yugo kepada hermanto, “kenapa loe ?” tanya hermanto heran, “tu ada cewe loe senyam senyum “, “hehehe biasa bro lagi anget – angetnya” ujar hermanto, “sono samperin keburu kering giginya”, hermanto pun menghampiri kekasihnya tersebut sedangkan yugo duduk dan membaca modul kuliahnya sendirian.

Jam istirahat tiba menunjukan hari sudah siang mereka keluar kelas untuk mencari makan, “ ayo kita ke kantin”ajak hermanto, “berangkat”saut yugo. Mereka bertiga menuju kekantin kampus yang tidak jauh dari kelasnya, “mbak mie ayam tiga ya”elita memesan, “wahh gue jadi baygon lagi nie ceritanya”, “gpp lah go sekali – sekali”saut elita kekasihnya hermanto, “sekali apanya, ini mah dah berkali kali “ jawab yugo, “makanya bro cari cewe biar gak jadi obat nyamuk mulu” saut hermanto .”semua akan indah pada waktunya bro, tunggu tanggal mainnya” jawab yugo.

Siang itu mereka makan bersama dengan canda tawa dan saling ejek, tak lama mereka makan ada tiga cewe datang. “hayy” ternyata teman – teman elita menghampirinya, “ehh kalian, ayo duduk”jawab elita. “kenalin ini hesti, ini dera, dan ini eby”ujar elita kepada hermanto dan yugo, “hay gue hermanto”, “awas genit” elita mencubit hermanto, “Cuma kenalan doang dek” jawab hermanto. “emmm hay kenalin gue yugo”, “go eby tu jomblo juga loh” ujar elita, “hehe iya lita, kalau jodoh gak kan kemana” yugo menjawab dengan candaan, “apaan si loe “ eby tersenyum sipu kepada elita. Akhirnya siang itu mereka ngobrol sampai tak terasa hari sudah hampir sore.

“kami duluan ya” ujar teman – teman elita, “ohh oke hati – hati “ jawab elita, “ayo kita pulang juga” ajak yugo, “ayo dek” saut hermanto, mereka pun bergegas keluar kantin untuk mencari angkot pulang. Begitulah hari – hari mereka karena mereka termasuk pemuda yang pas pasan jadi kemana – mana selalu naik angkot, ditengah perjalanan elita turun duluan dari angkot karena rumahnya lebih dekat daripada kosan yugo dan hermanto. “duluan ya kak” seru elita ke hermanto, “hati – hati dek”. Angkot pun berjalan lagi, didalam angkot yugo teringat sesuatu, “to ayo kita kewarung kopi yang kamu ceritakan kemaren”, “ayo, bang stop didepan ya” ujar hermanto.

Mereka turun dari angkot dan segera menuju warung yang dimaksud yugo tadi, sesampainya diwarung, “assalamualaikum”seru hermanto, “wa’alaikumsalam” seorang gadis berkrudung keluar dari warung tersebut, “subhanallah”yugo berkata dalam hatinya melihat gadis tersebut. “maaf mbak ibunya ada?”tanya hermanto, “ada mas tunggu ya” gadis itu masuk memanggil ibunya. “hoy ngapain loe melongok begok gitu?” tanya hermanto ke yugo, “gue liat bidadari bro”, “dasar jomblo” jawab hermanto. Tak lama kemudian ibu pemilik warung tersebut keluar, “ehh hermanto, ayo duduk”ujar buk wita, “iya buk “, “wati tolong buat kopi untuk tamu kita” seru buk wita kepada anaknya, “iya buk”.

“dari mana ini kok rapi banget” tanya buk wita, “pulang kuliah buk” jawab hermanto, “ohh kalian satu kampus “, “iya buk” jawab hermanto, “kenalin buk ini sahabat ku yugo” ujar hermanto, “yugo buk” yugo sambil bersalaman dengan buk wita, “kamu satu kosan juga dengan hermanto ?”, “iya buk, kami teman karib sejak kecil dari desa” jawab yugo, tak lama kemuadian wati datang dengan membawa kopi. “ini mas kopinya silahkan diminum” ujar wita, “nah kenalin ini anak ibu satu – satunya, wati namanya” kata buk wita, “ohh iya buk” yugo dan hermanto bersalaman dengan wati.


“ayo diminum kopinya dek” seru buk wita, yugo dan hermanto pun meminum kopi hitam buatan wati , “emmm benar kata hermanto, kopi ibuk nikmat” kata yugo, “terimakasih dek, ini bahannya sudah dari zaman neneknya wati, jadi kami turun temurun melestarikannya dek” buk wita menjelaskan. “wahh kami beruntung bisa meminumnya buk” saut hermanto. Disela – sela obrolan, yugo tak lepas pandangan dari paras cantik wita , dan wita hanya tersenyum sipu malu. 

Tak terasa hari sudah mulai petang dan kopi pun hampir habis, akhirnya yugo dan hermanto pun berpamitan untuk pulang, “buk kami pulang dulu ya, terimakasih sekali lagi sudah dibuatin kopi “ ujar hermanto, “oh iya dek hati – hati dijalan” jawab buk wita. Mereka pun bersalaman dan bergegas keluar untuk mencari angkot arah  kosan mereka. Dari perjalanan sampai dikosan, yugo selalu tersenyum – senyum sendiri karena masih tergagum oleh paras wati.. bahkan berencana untuk kembali mampir ke rumah wati lagi esok harinya..


Nah gimana apakah penasaran dengan kelanjutan ceritanya , akankah yugo mengakhiri jomblonya dengan gadis berkrudung itu / dengan salah satu teman elita...simak kelanjutannya di episode ketiga besokk.....

kritik dan saran silahkan coret coret dikolom kementar dibawah....thank you 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar